Friday, July 16, 2010

Teknologi Effective Microorganisms Dalam Bidang Peternakan

Di bidang peternakan, Teknologi Effective Microorganisms ( EM ) juga menjadi solusi dari berbagai masalah yang selama ini membebani masyarakat peternak, yaitu antara lain : polusi udara, air dan bibit penyakit dari limbah peternakan ; kesulitan mendapatkan pakan ternak yang murah dan mudah pengadaannya; biaya tinggi untuk pengadaan obat-obatan dan stimulan, keinginan masyarakat untuk mendapatkan daging yang berkualitas bagus, empuk dan berserat halus juga kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi produk yang terbebas dari bahan kimia ( obat-obatan maupun stimulan )

Sama seperti dalam usaha tani, dalam sektor usaha peternakan juga digunakan EM-4 yang sudah beredar luas dan cukup dikenal masyarakat.

Pengaruh EM-4 terhadap ternak :

1.Mencegah bau tidak sedap dari kandang dan tempat pembuangan kotoran ternak

2.Mengurangi jumlah lalat dan serangga

3.Mengurangi stres pada ternak

4.Memperbaiki mutu daging ternak

5.Memperbaiki kesuburan ternak

6.Memperbaiki kesehatan ternak

7.Memperbaiki mutu kotoran ternak

Penggunaan EM-4 dengan cara :

1.Menambahkan Bokashi EM ke pakan ternak

2.Mencampurkan EM-4 ke dalam minuman ternak

3.Menyemprotkan larutan EM-4 ke kandang ternak

4.Menaburkan Bokashi EM ke tempat tidyr ternak

5.Memasukkan EM-4 ke dalam tempat pembuangan kotoran ternak

Dalam tulisan ini hanya di sajikan cara menyiapkan Bokashi untuk pakan ternak, dengan catatan bokashi terdiri dari bahan-bahan organik yang bisa dimakan oleh ternak

Bokashi diberikan dengan tujuan memperbaiki jasad renik yang terdapat pada saluran pencernaan ternak, sehingga ternak lebih sehat dan bau kotoran berkurang.

Bahan-bahan yang diperlukan : dedak padi 100 kg; dedak gandum 100 kg atau tepung jagung; molases 200 cc; EM-4 200 cc dan air 20-30 liter

Penambahan air adalah sebanyak yang dibutuhkan untuk membasahi bahan tetapi tidak sampai melimpah keluar.

Cara pembuatan:

Campur dedak padi dan dedak gandum

Larutkan molases dalam air ( 1 : 100 ) ( dalam air hangat lebih mudah larut )

Tambahkan EM-4 kedalam larutan molas tersebut

Tuang campuran EM-4 ke dalam bahan, aduk merata dan tetap perhatikan kandungan airnya. Kadar air sekitar 30-40%, dapat diuji dengan cara meremas sebanyak segenggam, jika dilepas adonan akan tetap menyatu dan bila disentuh akan jadi remah kembali

Masukkan adonan dalam kantong kedap udara ( kantong kertas atau plastik ) kemudian masukkan lagi ke dalam plastik hitam agar tidak terjadi peredaran udara lalu tutup rapat untuk mendapatkan kondisi anaerob, simpan di tempat tidak terkena sinar matahari langsung

Lama jangka waktu fermentasi 3-4 hari di daerah tropis, di daerah sub tropis, pada musim panas 3-4 hari , pada musim dingin lebih 7-8 hari. Pada musim dingin, tempatkan wadah adonan di tempat hangat untuk mempercepat fermentasi. Bila kondisi anaerob tidak dipertahankan maka suhu akan naik Suhu yang ideal adalah 35-45 derajat Celcius, oleh sebab itu perlu diukur dengan termometer, bila sudah melebihi 50 derajat Celcius, bokashi diaduk-aduk sehingga udara masuk kemudian masukkan kembali kedalam wadah untuk mempertahankan kondisi anaerob. Bokashi yang berbau harum berarti proses fermentasi berhasil tapi bila berbau busuk, bokashi gagal atau belum jadi

Bokashi agar segera digunakan. Bila akan disimpan, sebarkan dulu datas lantai semen dalam ruanagan teduh kemudian diangin-anginkan sampai kering dan disimpan dalam kantong plastik

sumber : http://id.shvoong.com